Dengan teknik ini, kamu dapat menampilkan iklan dan konten yang relevan dengan perilaku konsumen, sehingga peluang konversi pun meningkat. Singkatnya, ini adalah cara menampilkan iklan berdasarkan hal-hal yang dilakukan oleh konsumen.
Behavioral targeting bekerja dengan cara mengumpulkan informasi yang diberikan konsumen melalui kunjungan pencarian yang disebut juga dengan cookie.
Sebagai pemilik bisnis, hal ini akan sangat bermanfaat dalam melakukan efektivitas iklan kepada audience dengan memberikan informasi yang tepat.
Tidak hanya berdampak pada penjualan, namun dengan behavioral targeting ketika iklan yang disebarkan sesuai dengan perilaku dari audience iklan tersebut juga dapat menciptakan awareness yang baik.
Untuk memahami lebih dalam mengenai behavioral targeting, simak artikel berikut sampai habis ya!
Apa Itu Behavioral Targeting?
Secara definisi, pengertian behavioral targeting sendiri ialah teknik pemasaran digital yang menggunakan data perilaku online untuk menampilkan iklan dan konten yang lebih relevan dan menarik.
Behavioral targeting meliputi riwayat penelusuran, riwayat pembelian, aktivitas media sosial, dan demografi pengguna internet.
Dengan menganalisis data perilaku ini, pengiklan dapat membuat segmen audiens yang lebih spesifik. Kemudian dapat menampilkan iklan yang ditargetkan khusus untuk setiap segmen, sehingga meningkatkan relevansi dan click through rate (CTR).
Manfaat Behavioral Targeting dalam Bisnis?
(foto online. Sumber: unsplash.com)
Pada dasarnya ini adalah teknik pemasaran yang berfokus pada perilaku dari pengguna internet yang menjadi calon konsumen bisnismu. Berikut adalah manfaat behavioral targeting bagi pemilik bisnis.
Relevansi yang Lebih Tinggi
Konsumen akan melihat iklan dan konten yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka, sehingga mereka lebih cenderung untuk terlibat.
Peningkatan Konversi
Iklan yang relevan memiliki peluang konversi yang lebih tinggi karena konsumen sudah memiliki ketertarikan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.
Efisiensi Biaya
Dengan menargetkan audiens yang lebih spesifik, pemasar dapat meminimalkan pemborosan anggaran iklan dan meningkatkan return on investment (ROI).
Peluang untuk Upselling dan Cross-selling
Dengan memahami perilaku pembelian konsumen, kamu dapat menawarkan produk atau layanan yang relevan dengan pembelian mereka sebelumnya.
Membangun Brand Awareness
Menampilkan iklan yang relevan secara konsisten dapat membantu membangun brand awareness dan meningkatkan brand recall di benak konsumen.
Contoh Behavioral Targeting
(foto online. Sumber: unsplash.com)
Ketika terdapat seorang pengguna internet yang mempunyai hobi olahraga lari dan beberapa waktu belakangan dirinya sedang mencari sebuah sepatu lari terbaru dari salah satu brand, pengguna internet tersebut akan mencari berbagai macam informasi mengenai sepatu lari terbaru, mulai dari harga, ulasan mengenai spesifikasinya, hingga di mana tempat dirinya dapat membeli sepatu lari terbaru tersebut.
Secara tidak langsung, dirinya akan mendapatkan iklan-iklan yang relevan dengan hal sedang dicarinya beberapa waktu belakangan ini. Mulai dari iklan yang muncul di media sosial, website, akan menemukan iklan yang memiliki hubungannya dengan sepatu lari ataupun aksesoris lainnya.
Hal inilah yang disebut dengan behavioral targeting, di mana menampilkan iklan yang relevan dengan audience dari iklan tersebut.
Tips Melakukan Behavioral Targeting
(foto online. Sumber: unsplash.com)
Tentukan Tujuan Iklan
Apa yang ingin kamu capai dengan iklan dengan pendekatan behavioral targeting. Apakah ingin meningkatkan brand awareness, mendorong peningkatan penjualan, atau meningkatkan traffic website
Identifikasi Target Audiens
Tentukan sedari awal siapa target audience dari iklan yang akan kamu keluarkan. Gunakan data perilaku untuk memahami minat, kebutuhan, dan kebiasaan online mereka.
Pilih Platform yang Tepat
Dengan beragamnya platform yang tersedia saat ini, kamu dapat menggunakan platform seperti Google Ads, Facebook Ads, atau platform media sosial lainnya.
Buat Iklan yang Relevan
Buatlah iklan yang menarik dan sesuai dengan minat target audiens dari bisnismu. Gunakan data perilaku untuk menginformasikan konten dan visual dalam sebuah iklan.
Pantau dan Optimalkan Iklan
Pantau kinerja iklan dan lakukan optimasi untuk meningkatkan efektivitasnya. Uji coba berbagai variasi iklan dan target audiens untuk menemukan kombinasi yang paling efektif.
Dengan memahami perilaku konsumen, kamu dapat menjangkau target audience yang tepat dan pada akhirnya meningkatkan penjualan dan profit bisnismu. Semoga artikel di atas dapat membantu dalam menerapkan behavioral targeting!