Di sinilah peranan cost income ratio dalam membuat keuangan dalam sebuah bisnis dikatakan sehat, untuk membuat seluruh pembiayaan bisnis dapat terbayarkan.
Memahami cost income ratio akan membantu dalam mengukur seberapa banyak biaya yang dikeluarkan dalam sebuah bisnis untuk menghasilkan pundi-pundi nominal rupiah atau keuntungan.
Selain itu, memahami cost income ratio dapat membantu pemilik bisnis dalam menentukan strategi yang harus diambilnya. Seperti pada perubahan harga produk atau jasa yang dijualnya, bergantung pada beberapa faktor yang jelas.
Nah, untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut ya!
Apa itu Cost Income Ratio?
Pengertian cost income ratio sendiri metrik keuangan penting yang digunakan untuk mengukur efisiensi operasional sebuah bisnis.
Sederhananya, cost income ratio akan menunjukkan seberapa banyak biaya yang dikeluarkan sebuah bisnis untuk menghasilkan setiap rupiah pendapatan.
Semakin rendah angka dari cost income ratio maka semakin efisien bisnis tersebut dalam mengelola biaya operasionalnya; yang menunjukan jika bisnis tersebut dapat menghasilkan lebih banyak pendapatan dengan lebih sedikit biaya.
Sebaliknya jika angka dari cost income ratio yang tinggi menunjukkan bahwa bisnis tersebut terlalu mengeluarkan biaya yang lebih besar dibandingkan pendapatan yang dihasilkan.
Faktor yang Mempengaruhi Cost Income Ratio
(foto online. Sumber: unsplash.com)
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi cost income ratio sebuah bisnis dapat naik dan turun. Berikut adalah penjelasan selengkapnya,
Jenis Industri
Cost income ratio dapat bervariasi tergantung pada jenis industri. Industri dengan biaya overhead tinggi, seperti manufaktur, biasanya memiliki cost income ratio yang lebih tinggi daripada industri dengan biaya overhead rendah, seperti industri jasa.
Tahap Pertumbuhan Bisnis
Startup dan perusahaan yang sedang berkembang biasanya memiliki cost income ratio yang lebih tinggi daripada perusahaan yang sudah mapan.
Kondisi Ekonomi
Cost income ratio juga dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro, seperti inflasi dan suku bunga.
Cara Menghitung Cost Income Ratio
Cost Income Ratio = Total Biaya Operasional / Total Pendapatan
Total biaya operasional meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnisnya, seperti biaya bahan baku, gaji karyawan, sewa, dan utilitas.
Sedangkan total pendapatan adalah semua pendapatan yang diterima perusahaan dari penjualan produk atau layanannya.
Contoh:
Sebuah perusahaan memiliki total biaya operasional Rp 100 juta dan total pendapatan Rp 200 juta. Maka cost income ratio perusahaan tersebut adalah:
Cost Income Ratio = 100 juta / 200 juta = 0,5
Artinya, untuk setiap rupiah pendapatan yang dihasilkan, perusahaan menghabiskan Rp 0,5 untuk biaya operasional.
Tips: Cara Meningkatkan Cost Income Ratio
(foto online. Sumber: unsplash.com)
Terdapat tiga poin penting yang dapat membuat cost income ratio sebuah bisnis dapat berada di angka yang rendah atau mendapatkan keuntungan tinggi. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.
Meningkatkan Pendapatan
Meningkatkan harga produk atau layanan, meningkatkan volume penjualan, atau memperluas ke pasar baru.
Mengurangi Biaya Operasional
Mengurangi pemborosan, mencari pemasok yang lebih murah, atau menegosiasikan ulang kontrak dengan vendor.
Meningkatkan Efisiensi Operasional
Mengotomatiskan proses, meningkatkan alur kerja, atau berinvestasi dalam teknologi baru.
Cost income ratio adalah metrik keuangan penting yang dapat membantu kamu dalam menilai efisiensi operasional bisnis yang kamu jalankan.
Dengan memahami cost income ratio, kamu dapat membuat keputusan bisnis yang tepat untuk meningkatkan profitabilitas dan mencapai tujuan bisnis.
Semoga artikel di atas dapat bermanfaat untukmu!